id="fb-root"> expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Translate

Laman

Senin, 02 Desember 2013

Santa Perawan Maria dari La Vang (Vietnam)

    Pada Abad ke 18, Vietnam dilanda kekacauan besar. Keluarga Trinh dan Nguyen sedang memperebutkan kekuasaan atas negeri itu. Para petani pun memberontak sehingga terjadi kerusuhan besar dimana-mana.

    Sang penguasa, Raja Canh Thinh, khawatir umat Katolik akan membantu lawannya sehingga ia mulai menganiaya para penganut Kristiani. Pada tahun 1798, ia memerintahkan agar semua gereja dan seminari Katolik dihancurkan. Umat Katolik hanya bisa melihat tempat-tempat suci mereka dinodai. Penganiayaan itu berlangsung hampir 100 tahun. Penghiburan mereka satu satunya selama masa ini hanyalah Bunda Maria dari La Vang.

     Rupa-rupa legenda berkembang seputar namanya yang aneh. "La Vang" mungkin  berasal dari nama hutan belantara di Vietnam Tengah, sejenis hutan pakis, atau dari bahasa Vietnam yang artinya "menjerit minta tolong", karena banyak orang yang melakukan hal ini  selama masa aniaya.

      Bunda Maria dari La Vang menampakkan diri pertama kali pada tahun 1798, di saat penindasan dan Pencobaan besar baru saja dimulai. Banyak umat Katolik melarikan diri menuju ke Desa Quang Tri yaitu menuju ke hutan di pegunungan tinggi di La Vang di dekat ibu kota kuno Hue, di saat seperti itu mereka mulai  tidak siap menghadapi tantangan yang begitu berat seperti suhu beku, penyakit, binatang buas, kelaparan, dan ketakutan 
 
      Di saat malam hari, langit malam tiba-tiba terang benderang dan mereka melihat sesosok wanita cantik yang sedang menggendong bayi laki-laki dan mengenakan pakaian tradisional Vietnam(ao dai), serta sebuah mahkota sederhana. Wanita itu di kawal oleh beberapa malaikat dan secara otomatis para pengungsi itupun mengenalinya yaitu Bunda Maria. Bunda Maria pun memberi beberapa nasihat seperti:merebus daun daun disekitar situ untuk obat penyakit2 yang dialami, Sang Bunda pun memberi mereka janji bahwa Bunda Maria dan Putranya Yesus akan mendampingi mereka dalam masa kesusahan tersebut, dan menjawab orang-orang yang berdoa dan memohon pertolongannya di tempat tersebut.

      Setelah sang Bunda menghilang, mereka penuh sukacita, merekapun mulai membangun gereja kecil (kapel) yang terbuat dari jerami di dalam hutan tersebut dan mereka mulai misa secara teratur hingga kabar soal penamapakan itu tersebar hingga daerah-daerah sekitar mulai berbondong-bondong berziarah ketempat itu dengan sembunyi-sembunyi sebab agama Katolik masih dilarang saat itu. Akhirnya acara tersebut menjadi prosesi tahunan.

      Banyak umat Katolik di negara tersebut menjadi martir karena mempertahankan imannya dengan cara dibakar hidup-hidup di tempat gereja tersebut, anehnya meskipun terkena api, kapel jerami tersebut tidak terbakar. Kabar tersebut membuat pemerintah heran dan mengutus lebih banyak pasukan lagi untuk menghancurkan kapel tersebut, namun seperti biasa, kapel itu tak tersentuh.
 
      Setelah kondisi mulai aman, para pengungsi pun kembali ke desanya masing-masing dan menceritakan mukjizat itu. Tak lama setelah itu gelombng baru anti Katolik pun  muncul dan memakan korban jiwa 100.000 jiwa termsuk laki-laki, perempuan, anak-anak secara bengis.

      Pada tahun 1886, sang uskup mengutus umatnya untuk membangun gereja baru yang terbuat dari batu bata. Meskipun pembangunan yang susah dan penuh tantangan, akhirnya gereja itupun jadi pada tahun 1901 dan diadakan perayaan yang sangat besar.
Kemudian mereka membangun gereja yang lebih besar

(Sumber Gambar)

sayangnya gereja itu hancur karena perang Vietnam sedang berkecamuk.

      Setelah semuanya selesai, semua orang mengetahui bahwa tempat ini sungguh istimewa.bahkan konon seorang kaisar Vietnam sakit dan disembuhkan setelah menyuruh para prajuritnya untuk berdoa di La Vang. Lima tahun setelah reunifikasi negara tersebut pada tahun 1975,semua uskup Vietnam berkumpul di Hanoi dan menyatakan bahwa La Vang sebangai tempat suci untuk Bunda Maria di Vietnam.

gereja suci La Vang kini

Patung Bunda Maria dari La Vang di Phát Diệm Cathedral
 

Sekian postinganku hari ini, semoga bermanfaat bagi para readers terkasih 
( mungkin ini masuk di daftar wisata rohani  readers terkasih)
GOD BLESS YOU ALWAYS!

1 komentar:

  1. Blog yang menarik, mengingatkan saya akan Emile Zola, salah satu tulisan dia yang kontroversial adalah novel “Lourdes” mengenai konflik antara agama dan naturalisme yang dipanggungkan di lokasi ziarah terkenal Lourdes, Perancis.
    Saya mencoba menulis blog tentang Emile, semoga anda juga suka: http://stenote-berkata.blogspot.com/2020/02/wawancara-dengan-emile.html

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...