id="fb-root"> expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Translate

Laman

Jumat, 22 Mei 2015

Untitled Part 1

UNTITLED

by:Stefanus Christian


      Johan adalah anak orang kaya yang hidupnya dipenuhi dengan kebahagiaan. Ia adalah orang yang rajn berdoa dan rajin belajar, namun ada hal yang paling dibenci olehnya, keluarganya. Keluarganya sangat sibuk dengan urusan pekerjaan dan mereka sama sekali tidak peduli dengan anaknya. Hal itu tentunya membuat Johan menjadi anak temperamental dan egois.

      Hari Senin pertama dalam tahun 2015 adalah hari yang mengubah hidupnya. Berita yang dilihatnya di televisi membuat jantungnya seakan berhenti berdetak. Johan teringat saat orang tuanya berpamitan untuk pergi bekerja diluar kota sekitar dua hari yang lalu, namun apa yang ia dengar sekarang sungguh tak dapat ia percaya, sebuah kecelakaan mobil terjadi di sebuah jalan tol dan itu adalah mobil orang tuanya.

    Hari demi hari ia lewati dengan frustasi, Johan terpaksa harus menjual rumahnya karena tidak memiliki uang yang cukup untuk membayar pajak bahkan ia harus putus sekolah dan memilih sebuah rumah baru yang kecil dan terlihat suram. Johan menjadi berandalan dan sering mencoba untuk bunuh diri. Tetapi, suatu saat ia sadar bahwa bagaimanapun juga ia harus bertahan hidup melihat uang warisan ayahnya telah menipis "aku harus bekerja" pikirnya. Tetapi, sesungguhnya di relung hatinya yang terdalam ada satu yang ia butuhkan, seorang teman...........

     ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

     Maria adalah seorang gadis remaja yang sangat membenci keluarganya karena ia dianggap anak yang bodoh,pemalas,dan manja serta selalu dibandingkan dengan saudaranya yang terkenal anak terpandai dikelas. Maria berencana untuk mengadakan perjalanan ke luar kota tanpa ditemani siapa-siapa. "kurang dua hari" batinnya, kini ia telah mempersiapkan semua, mulai dari uang,pakaian, hingga perencanaan. "Setelah ini, mereka tidak akan meragukan aku lagi" tulisnya di diary pribadinya.

     Liburan telah tiba, betapa terkejutnya keluarga Maria ketika mengetahui anaknya telah lenyap dan hanya meninggalkan buku hariannya. Bukannya cemas, keluarga Maria malah mensyukurinya karena Maria dianggap sebagai parasit di keluarga itu. Keluarganya lebih mencemaskan hilangnya kartu kredit  berisi lima juta rupiah milik Ibunya.

    Maria merasa lega setelah mendapat tumpangan gratis dari truk hewan penuh jerami yang dinaikinya. Meskipun bau dan kotor, Maria tetap bersyukur akan kebebasan ini "akhirnya aku bebas dari rumah tahanan itu" katanya dalam hati. Sambil menulis di buku hariannya ia juga memikirkan destinasi mana yang akan aku tuju kali ini? Jogjakarta? Surabaya?

     -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

       Di antara hingar bingar kota Jakarta, terdapat sebuah bangunan ruko yang sepi pengunjung dan suram karena banyak pengunjung setianya lebih memilih untuk pergi ke mall daripada ke sebuah toko kecil-kecilan yang sudah diujung tanduk itu. Gejolak batin dirasakan oleh Jovan, seorang pemuda yang baru saja menyelesaikan gelar sarananya ini. Sebagai seorang pemuda, ia telah lelah menjaga sebuah toko yang pengunjungnya tak lebih dari sepuluh orang per hari.

     Jovan terpaksa menjaga toko milik ayahnya karena ia kehilangan seluruh ijasahnya saat bencana banjir melanda rumahnya. Ia pun berniat untuk mencari pekerjaan lain yang lebih pantas baginya. Ayahnya yang sudah tua pun sudah tak kuat untuk menjaga toko milik keluarganya itu, sehingga mau tidak mau Jovan harus membantu ayahnya demi mencukupi kebutuhan hidup mereka.

     "Aku sudah tidak tahan lagi" kata Jovan. Ia pun lekas menuju kamar ayahnya dan berkata pada ayahnya bahwa ia akan meninggalkan ayahnya untuk mencari pekerjaan. Ayahnya yang sedang duduk di kursi goyang serta membaca koran itu langsung berdiri dengan mata melotot , namun teriakan ayahnya tertahan oleh serangan jantung yang tiba-tiba menyerang dan membuatnya terjatuh ke lantai .........

to be continued

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...