id="fb-root"> expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Translate

Laman

Kamis, 06 Februari 2014

Story of the Saint: St Paulus Miki dan Kawan-Kawan (Nagasaki,5 Februari 1597)


Para Martir Nagasaki
Ilustrasi diambil dari www.yesaya.indocell.com

     Shalom guys,apa kabar, hari ini adalah hari kamis tanggal 6 Februari 2014. Hari ini adalah hari yang paling mengharukan sebab, banyak martir-martir di kota Nagasaki,Jepang telah wafat. Baiklah guys, langsung saja admin menceritakan pengorbanan besar para martir dari Nagasaki ini.


     Pada tahun 1588,memerintahkan agar semua misionaris dan orang Katolik di Jepang pergi dari negara itu. Barangsiapa yang tidak menghiraukan dan tidak melakukan perintah itu akan disiksa dan dibunuh. Ternyata para misionaris tetap berkarya di negara itu, maka pada tahun 1597, para misionaris itu pun segera ditangkap dan disiksa.

     Diantara mereka semua, ada juga 6 orang misionaris Ordo Santo Fransisikus dari Spanyol ditambah 20 misionaris pribumi. Dari antara ke 20 misionaris pribumi, ada salah satu pastor Jesuit yang bernama Paulus Miki,ia sangat pandai dalam hal berkotbah. Pada saat itu, ia berumur 33 tahun, ia juga memiliki beberapa teman yang menjadi guru agama yaitu Yohanes Goto  dan Yakobus Kisai. Keduanya baru saja diterima di Novisiat bruder-bruder Jesuit di Miako.

     Mereka disiksa seperti hewan. Telinga mereka disayat,tubuh mereka dicambuk hingga berdarah. Setelah itu, mereka dipertontonkan kepada para warga sebagai ancaman kepada para umat Katolik di Jepang agar meninggalkan agama-nya.

     Lalu, Paulus Miki bersama kawan-kawannya menulis sebuah surat kepada para penguasa yang menyiksa mereka semua yang berkata "Apakah dengan penyiksaan ini kalian dapat merampas iman dan kemuliaan yang di berikan Tuhan kepada kami? Seyogianya kamu bergembira dan bersyukur atas segala yang diberikan Tuhan terhadap kami." 

     Jam setengah sebelas rombongan para martir tiba. Di barisan depan tampak para pengawal membuka jalan melalui khalayak ramai yang telah menunggu. Dibelakang mereka, berjalan para martir. Mereka tampak amat letih. Tenaga mereka telah terkuras habis oleh tiga puluh hari perjalanan yang meletihkan dari Urakami ke Nagasaki 600 mil (±966 km). Tangan mereka terikat erat, kaki mereka, yang  bersusah-payah berjalan di atas timbunan salju, meninggalkan tetesan-tetesan darah di sepanjang jalan. Daun telinga kiri mereka telah dipotong sebulan yang lalu sebelum mereka meninggalkan Kyoto. Badan mereka memar dan penuh luka karena sepanjang perjalanan mereka disiksa dan dengan demikian dijadikan contoh pelajaran bagi warga lainnya. Sungguh suatu Jalan Salib yang amat berat dan panjang. 

     Selanjutnya,para martir di giring ke sebuah bukit di Nagasaki yang disana telah tertancap 26 salib yang setelah itu akan menjadi tempat terakhir mereka. Sedangkan,para rakyat sudah menanti untuk melihat para misionaris yang dihukum mati ini. Beberapa orang tua dari para misionaris ini pun datang untuk berdoa dan menghibur anaknya,salah satunya adalah ayah dari Yohanes Goto.

      Para misionaris ini pun akhirnya disalibkan dan pada saat itu pun, Paulus Miki tetap berkhotbah dan memuji Tuhan. Karena salah satu dari mereka yaitu Filipus dari Yesus sekarat maka algojo pun  mengurangi penderitaan nya dengan menusuk lambungnya dengan tombak, dengan meninggalnya St Filipus dari Yesus,maka mulailah para algojo untuk membunuh mereka secara bergantian.

     Para martir itu tidak diturunkan dari salibnya kira-kira selama 1 minggu , sampai saat ini tempat kudus itu masih ada dan disebut bukit para martir. Para martir tersebut menurut urutan salibnya adalah sebagai berikut:

1.  ST. FRANSISKUS, seorang tukang kayu dari Kyoto, seorang yang teguh dan setia. Ia memaksa mengikuti para martir hingga ia sendiri akhirnya ditangkap dan boleh bergabung dengan rombongan para martir.


2. ST. COSMAS TAKEYA, seorang pembuat pedang dari Owari. Ia dibaptis oleh Serikat Yesus dan bekerja sebagai seorang katekis bersama Ordo Fransiskan (OFM) di Osaka.


3. ST. PETRUS SUKEJIRO, seorang pemuda dari Kyoto yang dikirim oleh P. Organtino untuk mendampingi para martir dalam perjalanan mereka ke Nagasaki. Pengabdiannya yang besar pada tugasnya menghasilkan rahmat baginya untuk bergabung dalam bilangan para martir.


4. ST. MIKAEL KOZAKI, berusia 46 thun, berasal dari Ise, seorang pembuat busur. Dengan keahliannya sebagai tukang kayu, ia ikut serta membangun biara-biara serta gereja-gereja OFM di Kyoto dan Osaka. Ia mempercayakan miliknya yang paling berharga kepada para biarawan OFM, yaitu anaknya, Thomas.


5. ST. YAKOBUS KISAI, berusia 64 tahun, seorang Serikat Yesus awam. Devosinya kepada Sengsara Kristus amat mendalam. Dikenal sebagai seorang yang lemah lembut dan hatinya penuh kedamaian. Ia berasal dari Okayama dan bertugas mengurus para tamu yang berkunjung ke kediaman Serikat Yesus.


6. ST. PAULUS MIKI, berusia 30 tahun, berasal dari Tsunokuni, putera seorang perwira  yang gagah berani bernama Miki Handayu. Rasa syukurnya atas panggilannya untuk mewartakan Injil melebihi apapun juga. Sebentar lagi tiba saatnya bagi Paulus Miki untuk ditahbiskan sebagai seorang imam. Seorang pengkhotbah terbaik di daerahnya. Ia baru diam ketika algojo menghujamkan tombak ke dadanya.


7. ST. PAULUS IBARAKI, berasal dari Owari dari sebuah keluarga samurai. Ia bersama keluarganya tinggal dekat biara OFM. Hidup miskin tetapi banyak membantu orang-orang lain yang lebih miskin darinya. Ia juga seorang pengkhotbah.


8. ST. YOHANES DARI GOTO, pemuda berusia 19 tahun dari pulau Goto ini penuh dengan sukacita. Ia melayani Tuhan sepanjang hidupnya. Ia bersekolah di sekolah Serikat Yesus untuk menjadi seorang Katekis dan membantu para misionaris dengan keahliannya melukis dan bermain musik. Ia ditempatkan di Osaka di bawah bimbingan P. Morejon sampai Tuhan menawarkan mahkota kemartiran kepadanya.


9. ST. LOUIS IBARAKI, berusia 12 tahun, yang termuda dari rombongan para martir. Ia dilahirkan di Owari, keponakan St. Paulus Ibaraki dan St. Leo Karasumaru. Anak yang menyenangkan dan disayangi semua orang. Ia tetap menyanyi dan tertawa ketika serdadu memotong telinga kirinya. Sepanjang perjalanan yang jauh ke Nagasaki dan selama tergantung di atas kayu salib, ia membuktikan ketabahan dan kebesaran hatinya. Ia menolak mentah-mentah ketika dibujuk untuk mengingkari imannya. “Ada Louis kecil bersama kita,” tulis P. Fransiskus Blanco di malam menjelang hukuman mati, “dan ia begitu penuh keberaninan dan semangat yang mengharukan semua orang.”


10.ST. ANTONIUS, berusia 13 tahun, dilahirkan di Nagasaki. Ayahnya seorang Cina dan ibunya seorang Jepang. Remaja yang polos ini belajar di biara OFM di Osaka. Hal yang amat memilukan hatinya ialah ketika melihat ibunya menangis tidak jauh dari salibnya. Ajal menjemput ketika ia memadahkan lagu-lagu pujian.


11.ST. PETRUS BAPTISTA, berusia 50 tahun, berasal dari San Esteblan del Valle (Avila, Spanyol). Pemimpin Misi OFM (Saudara-saudara Dina) di Jepang, dulunya seorang duta besar dari Spanyol. Ia merupakan ayah bagi kaum lepra dan pemimpin rombongan martir. Hidupnya penuh dengan kebajikan dan kekudusan.


12.ST. MARTIN DARI KENAIKAN (Yesus ke surga), berusia 30 tahun, berasal dari Guipuzcoa, Spanyol. Kesucian hatinya sungguh mengagumkan. Biasa menghabiskan waktu malamnya dengan doa.


13.ST. FILIPUS DARI YESUS, seorang Meksiko berusia 24 tahun. Hidupnya penuh dengan tantangan yang membingungkan, adu kekuatan antara Kristus dan Filipus, tidak satupun dari mereka yang mau kalah. Pada akhirnya Kristus menjadi pemenang dan sekarang Filipus penuh dengan semangat untuk menebus masa-masa dimana ia menjadi anak yang hilang: ia yang wafat pertama sebagai martir.


14.ST. GONZALO GARCIA, berusia 40 tahun, berasal dari Bazain, India. Ayahnya seorang Portugis dan ibunya seorang India. Seorang katekis bersama Serikat Yesus. Ia masuk OFM awam, dan menjadi tangan kanan St. Petrus Baptist. Masyarakat India mengangkatnya menjadi santo pelindung Bombay.


15.ST. FRANSISKUS BLANCO, berasal dari Monterrey (Galacia, Spanyol). Datang ke Jepang bersama dengan St. Martin dari Kenaikan. Seorang yang pendiam, lembut dan genius.


16.ST. FRANSISKUS DARI ST MIKAEL, berusia 53 tahun, berasal dari La Parrilla (Valladolid, Spanyol). Seorang awam ordo OFM.


17.ST. MATIAS, kita tidak mengetahui latar belakangnya. Para prajurit mencari Matias lain yang tidak dapat diketemukan, atau ia menawarkan diri untuk menggantikan Matias yang dicari. Para prajurit dengan senang hati menerima dia. Tuhan juga menerimanya juga.


18.ST. LEO KARASUMARU, berasal dari Owari, adik dari St. Paulus Ibaraki. Hidupnya merupakan teladan. Memberikan sumbangan besar kepada OFM dalam membangun gereja dan mengelola rumah sakit. Seorang katekis yang penuh semangat dan doa.


19.ST. BONAVENTURA, dibaptis ketika masih bayi, tak lama kemudian ibunya meninggal. Ibu tirinya mengirim Bonaventura ke biara Budha. Suatu hari ia mengetahui perihal pembaptisannya dan mengunjungi Biara OFM di Kyoto untuk mendapatkan lebih banyak keterangan. Di biara, ia mendapatkan kedamaian hati. Sepanjang perjalanannya menuju hukuman mati, ia berdoa bagi iman ayahnya dan pertobatan ibu tirinya.


20.ST. TOMAS KOZAKI,  berusia 14 tahun, berasal dari Ise. Seorang anak desa yang tingkah lakunya kasar, tetapi hatinya mulia. Ia membantu ayahnya yang bekerja sebagai tukang kayu. Ia tinggal di biara OFM. Seorang yang jujur, tegas, dan memiliki semangat pengabdian yang tinggi dalam melayani Tuhan. Surat perpisahannya kepada ibunya menjadi reliqui yang amat berharga.


21.ST. YOAKIM SAKAKIBARA, berusia 40 tahun, berasal dari Osaka. Ketika sedang sakit keras, seorang katekis membaptisnya. Sebagai rasa terima kasih, St. Yoakim membantu pendirian biara OFM di Osaka dan kemudian tinggal di sana sebagai juru masak. Ia unggul dalam kebaikan hati dan kesediaannya untuk melayani.   


22.ST. FRANSISKUS, berusia 48 tahun, berasal dari Kyoto. Seorang dokter dan pengkhotbah yang penuh semangat. Setelah ia dan isterinya dibaptis, mereka tinggal di dekat biara OFM. Mereka merawat orang-orang sakit tanpa memungut bayaran dan membawa mereka kepada Kristus.


23.ST. TOMAS DANGI, seorang penjual obat, wataknya keras. Dengan rahmat Tuhan ia berkembang menjadi seorang katekis yang lembut hati. Ia mendirikan tokonya di sebelah biara OFM, dan sementara ia menjual obat, ia juga menunjukkan kepada para pelanggannya jalan menuju surga.


24.ST. YOHANES KINUYA, berusia 28 tahun, berasal dari Kyoto. Seorang penenun dan pedagang kain sutera. Ia memindahkan tokonya dekat biara OFM.


25.ST. GABRIEL, berusia 19 tahun, berasal dari Ise. Dibaptis dan dibimbing oleh Fr. Gonzalo. Ia maju pesat dalam iman. Gabriel bekerja sebagai seorang katekis.


26.ST. PAULUS SUZUKI, berusia 49 tahun, berasal dari Owari. Ia unggul dalam semagat pewartaan, salah seorang katekis terbaik yang membantu OFM. Ia diserahi tugas mengelola Rumah Sakit St Yusuf di Kyoto.

Demikianlah guys, post admin hari ini, semoga kita dapat meneladani sikap dari para martir ini guys, God Bless You!!! 

nb:Dikutip dari www.yesaya.indocell.net dengan tambahan serta pengetahuan secukupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...