id="fb-root"> expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Translate

Laman

Senin, 10 Agustus 2015

Biara Vs Keluarga

Hasil gambar untuk keluarga kudus
     Hidup adalah pilihan dan akan dipenuhi dengan pilihan bahkan jika kita tidak memilih itulah pilihan untuk tidak memilih. Setiap pilihan tentu memiliki sebab akibat masing-masing dan kita harus berani menerima konsekuensi atas pilihan itu. Salah satu hal yang menjadi dilema bagi umat beriman adalah hidup membiara atau hidup berkeluarga. Beberapa orang tua sangat antusias bahkan memaksa anaknya untuk menjadi biarawan dan biarawati, namun beberapa orang tua sangat menentang bahkan melakukan segala cara untuk mencegah anaknya menjalani hidup membiara. Oleh sebab itu, pada postingan kali ini admin akan menuliskan tips memilih dan melakukan hal yang tidak membuat kita menyesal di kemudian hari, selamat membaca.


1.Ikuti Suara Hati
Tuhan tak pernah membiarkan anaknya hidup dalam penyesalan bahkan ia mengirimkan Roh Kudus dan malaikat pelindung untuk membimbing kita menjalani hidup. Kita pasti pernah mendapat suara hati namun jangan sampai kita menyalah artikan antara suara hati dan keinginan karena kedua hal itu sangat sulit untuk dibedakan. Jika hati kita memilih untuk hidup membiara, jangan tolak panggilan itu sebab itu berarti kita diutus sebagai wakil Kristus di dunia, namun jika hati kita memilih untuk hidup berkeluarga, tak masalah sebab dalam kita juga dapat mewartakan Kristus dalam keluarga. Intinya jangan membohongi dirimu sendiri sebab semua itu baik namun jangan sampai kita menyesal karena kita salah mengambil keputusan.

2.Bicarakan Baik-Baik
Tak jarang keluarga atau teman menjadi komentator aktif dalam hidup kita, namun jika suatu saat suara hati kita berlawanan dengan saran mereka, jangan melakukan hal bodoh seperti kabur atau yang lain sebab bagaimanapun juga mereka pasti memiliki alasan kenapa mereka tidak mengijinkan kita melakukan itu. Bicarakanlah baik-baik jika itu adalah panggilan kamu dan sebutkan beberapa keseruan atau kelebihan apa yang kalian pilih. Biasanya anak tunggal membutuhkan usaha ekstra untuk menginjakkan kaki di seminari dan sebagian lagi ada keluarga yang memaksakan kehendak untuk masuk ke bangku seminari dan biasanya akan sangat sulit untuk mendapat restu membangun keluarga. Kita juga harus sabar dalam proses ini sebab disinilah kita diuji apakah kita akan terus setia atau kalah dengan godaan.

3.Konsultasi atau Curhat
Diantara begitu banyak orang yang kamu kenal, pasti kamu memiliki seseorang yang dekat bisa dari keluarga, sahabat, guru, dll. Jika kalian mendapat panggilan itu, sebaiknya kalian berkonsultasi dengan orang yang kalian anggap merupakan orang yang bijak dan tidak memihak sebab sebuah saran yang salah akan membuat hidupmu menyesal. Jangan takut ungkapkan isi hatimu kalian bisa janjian di tempat tertentu untuk berkonsultasi baik dengan teman sebaya maupun dengan yang lebih dewasa, semuanya tergantung kita lebih nyaman dengan siapa.

4.Siap Lahir Batin
Setiap pilihan pasti memiliki sebab akibat tersendiri. Kita harus siap dengan apapun yang akan kita hadapi jika kita memilih hal tersebut, Kita bisa mencari tahu dengan media atau dari orang yang telah berpengalaman baik dalam membangun keluarga maupun membina iman di biara. Semua itu membutuhkan kesiapan sebagai biarawan atau biarawati kita harus siap menjalankan jadwal doa maupun kegiatan lainnya, selain itu kita juga harus siap kerja keras, kurang tidur dan lain sebagainya. Sebagai keluarga kita juga harus siap membina dan menyayangi pasangan dan anak-anak yang diberikan Tuhan kepada kita, tanggung jawab orang yang berkeluarga tak kalah dengan orag di biara mereka harus mengajarkan dan menuntun anak anak untuk dapat hidup sejalan dengan kehendak Tuhan dan menjadi sahabat bagi mereka.

5.Mau dan Setia
Apapun masalahnya jika kita MAU maka semua masalah hanya kita anggap sebagai "bonus" belaka. Asalkan kita hidup sejalan dengan Tuhan, dan tidak mudah putus asa, kita pasti dapat melewati semua masalah itu, bukankah hidup selalu ada masalah, tergantung kitanya saja yang menjalankannya ada yang memilih menyerah dan ada yang terus berjuang seberapapun kuat cobaan yang menimpa. Selain mau, kita juga harus setia baik dalam hidup membiara dan dalam hidup berkeluarga. Jangan pernah mencoba untuk menyerah dengan godaan bahkan hingga megorbankan apa yang didapat hingga saat ini. Intinya, apapun masalahnya jika kita tetap berpikir positif, membawanya dalam doa, dan menyerahkan masalah kita pada Tuhan maka kita pasti bisa melewati berbagai cobaan itu.

     Hidup akan selalu dipenuhi dengan pilihan, tergantung kitanya saja yang menjalaninya apapun pilihan kita usahakan untuk selalu membawanya kedalam doa sebab terkadang keinginan lebih mendominasi daripada suara hati kita, dan tak jarang menjerumuskan kita. So, sekian postingan admin hari ini semoga berguna dan Tuhan memberkati!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...