id="fb-root"> expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Translate

Laman

Jumat, 04 Desember 2015

Konfernas III Legio Maria Kaum Muda Senatus Malang

 Sekitar beberapa bulan yang lalu, beberapa orang dari Presidium Junior Redemptoris Mater mengikuti acara Konferensi Nasional III Legio Maria Kaum Muda Senatus Malang yang diadakan di Kampoeng Kidz, Batu. Dalam waktu 3 hari mereka menerima ilmu dan pengalaman yang tidak akan dirasakan lagi, mulai dari senang, sedih, hingga ada yang dapet gebetan baru semuanya ada di acara ini. Penasaran? Berikut ceritanya.


     Hari keberangkatan Jumat 16 Oktober 2015, sekitar pukul 10.00 kami semua yang mewakili Presidium Redemptoris Mater untuk mengikuti acara Konferensi Nasional III Legio Maria Kaum Muda se Senatus Malang. Sekitar pukul 15.00 kami tiba di Kampoeng Kidz, Batu dan pembagian kamar. Sambil menungu yang lain kami bersiap-siap untuk misa pembukaan. 

Misa Pembukaan

     Acara pembukaan diawali dengan mendoakan Doa Tessera dianjutkan dengan misa pembukaan, yang dipimpin oleh Rm Emil, dan dilanjutkan oleh makan malam. Acara selanjutnya adalah perkenalan panitia dan pembagian kelompok, disitu kami dibagi menjadi dua jenis kelompok yaitu kelompok wilayah dan kelompok sehari–hari.  Dalam kelompok wilayah kami digabungkan dengan legioner dari Pandaan. Dalam kelompok sehari–hari kami disebar rata dengan legioner dari seluruh indonesia. Kemudian kami mendengarkan materi oleh Rm Agis Triatmo O.Carm dengan tema “Kaum Muda Misioner”. Dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan istirahat malam.

Suasana saat materi, ya begitulah suasana mata setengah watt



     Keesokan paginya sekitar pukul 05.00, kami senam pagi dipimpin oleh anak SMA Selamat Pagi Indonesia  dengan lincahnya. Senam berlangsung sekitar satu jam, dilanjutkan dengan bersih diri dan persiapan ibadat pagi. Setelah ibadat pagi, kamipun sarapan dan dilanjutkan dengan mendengarkan materi kedua oleh RD Emenuel W dengan tema “Sistem Legio Maria” para peserta sangat antusias dan tertarik dengan materi ini sebab di kebanyakan di tempat mereka masih belum menjalankan sistem sepenuhnya. Acara pembacaan materi di akhiri dengan kesimpulan dan coffee Break.

     Setelah selesai istirahat sejenak, kami memulai  Sharing dengan kelompok untuk membahas pertanyaan-pertanyaan yang diberikan dilanjutkan dengan presentasi mengenai jawaban kami. Setelah itu  acara berlanjut dengan makan siang dan mempersiapkan pentas seni untuk malam harinya. Sekitar pukul 15.00 sore kami diajak untuk berkeliling area Kampoeng Kidz dan SMA Selamat Pagi Indonesia. 

     Setelah selesai mengenal dan mengelilingi tempat tersebut, kami menyiapkan pentas seni bersama kelompok wilayah masing – masing. Dalam pentas seni kami menampilkan senam “trek jing”. Dari kelompok Manado mereka menampilkan tarian poco – poco, dari Malang mereka menampilkan flashmop, panitia juga menampilkan tarian gemu famire, dan banyak lagi. 

     Setelah semua wilayah menampilkan pentas seninya masing-masing, kami juga menyaksikan penampilan drama musikal yang luar biasa dari SMA Selamat Pagi Indonesia yang berjudul “Today is Tomorrow” yang menceritakan bahwa apa yang kita lakukan hari ini akan berdampak pada masa depan kita. Drama berlangsung sekitar dua jam, setelah itu kami juga mendengarkan beberapa kisah hidup dari anak – anak SPI yang notabene adalah “anak – anak yang hidupnya kurang beruntung”. Disitu kami merasa beruntung dan kami merasa tersentuh karena kami tidak mengalami apa yang dialami oleh anak – anak SPI. Setelah itu kami kembali ke kamar masing – masing untuk tidur.

     Hari ketiga kami memulainya dengan doa pagi dan dilanjutkan dengan outbound. Awalnya kami merasa tegang, karena kami ditantang untuk  berperng melawan kelompok lain. Permainan pertama kami harus memilih 4 orang yang akan diangkat melewati 4 hula hoop dan orang yang diangkat tidak boleh mengenai hula hoop sedangkan yang lain membantu untuk mengangkat. Permainan kedua, kami diharuskan menaiki sepeda di sebuah papan kecil yang dibawahnya adalah kolam, disitu kami harus menyebrangi papan tersebut dari ujung ke ujung, tentu saja tak sedikit dari kami yang kehilangan keseimbangan dan terjatuh kedalam kolam lumpur.

"Aduh aduh, mas mas ada kolam kok asal nyemplung"

     Permainan selanjutnya adalah kami harus memilih satu orang yang akan menyebrang ke ujung kolam dan mengambil pedang dan tameng sedangkan yang lainnya menjadi jembatan manusia dan menggendong satu orang itu. Selain itu, masih banyak permainan yang tentunya tak kalah seru dan tentunya menambah rasa kekeluargaan di setiap kelompok.

     Setelah kami menyelesiakan semua permainan, kami membersihkan diri dan mempersiapakan semua barang bawaan dan segera menuju ke lapangan untuk mendengar pembacaan legioner terbaik. Setelah itu, kami menuju ke Paroki Gembala Baik, Batu untuk misa penutupan.

    Di Paroki Gembala Baik, Batu kami menutup rangkaian acara selama tiga hari itu. Setelah selesai misa kami berfoto bersama dan kembali ke kota masing-masing. 


     Sekian postingan kali ini, semoga berguna dan Tuhan memberkati!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...