id="fb-root"> expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Translate

Laman

Rabu, 02 Desember 2015

Jalan-Jalan ke Paroki Santo Marinus Yohanes, Surabaya


     Paroki Santo Marinus Yohanes adalah paroki yang terletak di sekitar Pantai Kenjeran, Surabaya. Paroki ini bisa dibilang unik baik dari segi arsitektur, lokasi, dan banyak lagi. Oleh sebab itu, beberapa bulan yang lalu paroki yang terletak di Jalan Memet Sastrawirya ini menjadi destinasi gowes kami. Bagaimana ceritanya? Semuanya ada dibawah ini.



     Sekitar pukul 5 pagi, saya dan satu teman saya mulai berangkat dari Paroki Redemptor Mundi, Surabaya menuju ke Paroki Santo Marinus Yohanes, Surabaya. Udara pagi membuat mengayuh sepeda terasa sangat ringan. Sekitar 50 menit perjalanan akhirnya kami tiba di Gereja yang terletak sekitar Pantai Kenjeran tersebut.

     Saat kami memasuki gerbang gereja itu, kami langsung disambut dengan sapaan hangat dari bapak-bapak penjaga yang ada disini. kamipun berbincang-bincang sejenak dan meminta izin untuk memasuki gedung gereja. Setelah diperbolehkan, kamipun segera berjalan menuju ke gedung gereja, sejenak kami memandang sekitar dan menemukan patung Penyaliban Yesus di Gunung Kalvari yang berada di depan Gedung gereja ini.


     Tak jauh dari patung tersebut, ada sebuah Gua Maria yang memiliki arsitektur yang unik.


     Berdoa di Gua Maria itu sangat nyaman, selain arsitekturnya yang unik, kebersihan, ketenangan, dan tanaman-tanaman di sekitar Gua Maria yang tertata rapi juga menambah kenyamanan berdoa di tempat ini. Oh ya, Gua Maria ini juga memiiki satu hal unik lainnya. Yaitu kita bisa naik dan mendekat ke Patung Maria disitu, berikut penjelasannya.

Beginilah view patung Bunda Maria di tempat doa biasa.
Ini adalah langit-langit Gua Maria
dan inilah view patung Bunda Maria jika kita menaiki tangga yang ada di sebelah kanan dan kiri Gua.
     Setelah puas menikmati Gua Maria, kamipun beranjak ke Gedung Gereja, tapi sebelum itu kami menyempatkan diri memotret beberapa dekorasi di sekitar Gua Maria.



     Bangunan gereja ini memadukan antara arsitektur modern dan budaya, sebab disini juga nampak beberapa ornamen bernuansa adat jawa. Sebelum masuk kedalam gereja, kami sejenak mengagumi keindahan teras di depan pintu masuk gereja.




Sebuah gambar mozaik indah yang terletak di depan pintu masuk gereja
Sentuhan adat jawa di atas pintu masuk gereja




     Saat kami masuk kedalam gedung gereja, kamipun terpesona dalam keindahan interiornya. Meskipun saat itu sedang dibersihkan, namun hal itu tetap tidak menghentikan kami untuk memotret keindahan gereja ini meskipun dengan mengendap-endap. 




\     Suasana di sekitar altar gereja ini sangat menarik, selain nuansa modern yang kental, disini juga terdapat sentuhan-sentuhan adat jawa yang unik. 

  





     Ada satu lagi hal unik yang kita temukan di gereja ini, yaitu langit-langitnya yang gimana gitu ditambah lagi tata pencahayaan dan peletakan lampu yang pas sehingga jika lampu-lampu itu menyala tentu akan memberikan efek yang awesome banget.


Suasana didalam gereja


Lukisan jalan salib

     Kamipun puas menjelajahi bagian dalam gereja. Setelah itu, kamipun beranjak keluar dan tak sengaja melihat sebuah patung Pieta atau patung Bunda Maria mengendong Tuhan Yesus yang berada di sebelah gereja ini.


     Di depan gereja, ada gedung yang katanya semacam aula tempat kegiatan-kegiatan yang jujur arsitekturnya lumayan kontras dengan bangunan gereja itu sendiri.


Gedung serba guna Paroki STMY

Menara gereja

     Setelah itu, kamipun segera pamit dan mengayuh sepeda enuju ke tempat tujuan kami berikutnya. 
Sekian postingan kali ini, semoga berguna dan terimakasih, Tuhan memberkati!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...