Romanus adalah seorang diakon Gereja di Sesarea. Oleh Eusebius, riwayat hidupnya dihubungkan dengan para martir yang dibunuh di Palestina. Karena ia menjadi martir di Antiokia, namun ia berasal dari Palestina. Santo Yohanes Krisostomus juga memiji-muji dia dalam sebuah tulisannya; demikian juga Prudensius yang membuat seuntai syair pujian bagi Romanus. Kisah hidupnya yang penuh pengorbanan membuat dirinya menjadi teladan bagi umat beriman dan berikut kisahnya.
Bagaimanapun juga sumber informasi tentang Romanus kurang lengkap. Informasi mengenai kemartirannya dihubungkkan dengan aksi penganiayaan terhadap umat Kristen pada masa pemerintahan Kaisar Diokletianus. Pada saat itu Romanus sering memberikan peneguhan dan semangat iman bagi umatnya yang sering dikejar-kejar oleh penguasa. bahkan ia berani memberikan peringatan kepada hakim yang mengadili umatnya, sambil meneguhkan hati umatnya dihadapan sidang pengadilan kaisar.
Sadar akan besarnya pengaruh Romanus pada orang Kristen, maka para penguasa tidak tanggung tanggung menangkapnya. Romanus disesah dan dicambuki, bahkan ia dibakar hidup-hidup. Meskipun api membakar tubuhnya, Romanus tetap berkotbah dan menyemangati umatnya. Terkejut akan mukjizat itu, raja yang tidak puas memerintahkan untuk mengembalikannya ke penjara untuk disiksa lebih berat lagi. Anggota badannya dimasukkan ke dalam lima lubang penyiksaan, tubuhnya dibiarkan menggelantung dalam waktu yang cukup lama. Akhirnya Romanus menjadi martir setelah dicekik oleh algojo itu.
Kisah hidup Romanus memang menjadi teladan dan inspirasi bagi kita semua. Betapa besar dan kuat imannya sehingga ia rela mengorbankan nyawanya demi mempertahankan imannya. Sekian postingan hari ini, semoga berguna dan Tuhan memberkati !
( Dikutip dari buku "Orang Kudus Sepanjang Tahun by Mgr Nicolaas Martinus Schneiders, CICM" )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar