id="fb-root"> expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Translate

Laman

Selasa, 19 November 2024

WYD: Saat Kerajaan Api Menyerang...

 

    Beberapa tahun berlalu, hidup yang biasa-biasa saja sepertinya bukan rencana Tuhan dalam hidupku. Tahun 2020 datanglah pandemi yang mempengaruhi seluruh dunia, aku termasuk. Dari yang awalnya sepanjang hari penuh kegiatan, selama beberapa tahun dipaksa untuk menjalani sebagian besar hari di dalam rumah. Hal ini tanpa disadari mengubah pandanganku tentang hidup. 


    Semua antusiasme seakan minggat dari pikiranku, setiap hari di mataku nampak sama saja dan aku tak sabar untuk segera melewatinya. Ada satu titik sampai berita duka tak lagi membuatku sedih, juga berita gembira dan pesta-pesta tidak lagi membuatku bahagia, semuanya sama saja! 

    Demikian juga berita WYD di Portugal yang rencananya akan diadakan pada tahun 2022 diundur setahun bagiku tak lebih dari berita-berita lain yang sekadar meramaikan otakku tanpa meninggalkan bekas apa-apa. Intinya, aku jadi mati rasa.


"J'irai au Portugal..."

    Di tengah kegabutan masa pandemi, aku memutuskan mengambil ujian sertifikasi bahasa Prancis yang disebut DELF. Selain untuk menguji pemahaman, ujian ini membantuku memiliki kesibukan dan mengalihkan fokus sejenak dari keabsurdan hidup. 

    Ketika mempersiapkan ujian ini, aku tak sengaja membaca tulisanku di masa lalu yang kala itu merupakan tugas tentang "rencana 10 tahun". Salah satu yang kutulis adalah "en 2022 j'irai au Portugal pour participer aux Journées Mondiales de la Jeunesse." (pada tahun 2022 aku akan pergi ke Portugal untuk berpartisipasi di WYD/Hari Orang Muda Sedunia). Kalimat ini sedikit mengingatkanku bahwa aku pernah punya mimpi "sebelum kerajaan api menyerang..."


Youth Forum 2022

        Pertengahan tahun 2022 komunitas Emmanuel mengadakan Youth Forum, sebuah acara 5 hari bareng para orang muda Katolik. Di akhir forum, diumumkan "Tahun depan akan ada WYD di Portugal dan komunitas Emmanuel juga akan mengadakan International Youth Forum (IYF). Kalau forum bareng beberapa anak muda aja udah seseru ini, bayangin forum bareng ribuan orang muda di IYF dan ratusan ribu bahkan jutaan orang muda di WYD!"

        Aku yang duduk di belakang mengamati bahwa hampir semua peserta forum yang hadir sangat antusias mendegar ini, bahkan ada yang mulai berkoalisi dagang untuk mencari dana biar bisa ikut WYD. Intinya semua anak yang kulihat sangat antusias dan berharap bisa ikut.

        Aku? pas du tout! (gak sama sekali). Entah kenapa aku merasa jadi satu-satunya orang yang dingin dan gak peduli dengan WYD-WYDan saat itu. Seakan WYD sama sekali gak pernah terlintas di pikiranku. 



"An Unexpected Journey"

        Buat yang baca The Hobbit karya Tolkien pasti gak asing dengan tokoh Bilbo Baggins, seorang hobbit yang hidup super nyaman di liangnya, saking nyamannya sampai bisa makan 7 kali sehari! Suatu hari datanglah Gandalf, seorang penyihir dan para kurcaci yang memberi misi ke si hobbit untuk mengadakan perjalanan merebut kembali harta para kurcaci yang dikuasai Smaug, si naga. Bayangin menjalani hari-hari hidup di zona super nyaman, lalu tiba-tiba datanglah seseorang menyeretmu untuk melakukan suatu misi, suatu petualangan ke tempat yang super jauh dan tentu banyak tantangan. Hal serupa terjadi padaku.

    Akhir tahun 2022, di tengah kelas yang super membosankan, aku yang mulai mengantuk memutuskan mengintip WhatssApp sekadar mencari hiburan. Tiba-tiba ada satu pesan tak terduga yang membuat mataku terbelalak dan jantungku tiba-tiba berdegup kencang. Ce Christine (masih ingat di post sebelumnya?), yang mana kami sudah lama tidak nge-chat selain selamat ulang tahun, selamat natal dan paskah, tiba-tiba nulis "Hai Christian, kamu minat untuk ke WYD?". Kata-kata itu membangkitkan sesuatu yang lama terpendam dan sejenak suara dosenku tak terdengar lagi digantikan perasaan yang gak bisa terdeskripsikan. 

        Meskipun demikian, aku tetap menjawab dengan cool tapi jujur "Aku gak kepikiran ce" karena memang saat itu aku gak kepikiran ikut WYD. Intinya hari itu kami berdiskusi banyak bahwa penting untuk berharap dan percaya pada Tuhan yang bagi Dia "tidak ada yang mustahil" (Luk 1:37). Sesudah diskusi itu, aku mulai memikirkan kemungkinan ikut WYD sepanjang hari.

        Di malam harinya aku coba minta pendapat mama (karena kami tinggal hanya berdua dan ikut WYD berarti pergi cukup lama, belum lagi dengan dana yang gak sedikit). Aku yang awalnya berpikir mama akan banyak bertanya atau kasih pertimbangan, ternyata mama tanpa banyak pikir bilang "Pergi aja!" (bukan dengan nada marah ya gaes ya wkwkwk) Coba bayangkan gimana rasanya dua orang terdekatmu dengan yakin dan satu suara mendukungmu untuk melakukan satu hal. Tapi tetap saja, aku si peragu ini tetap banyak pikir dan pertimbangan (padahal udah jelas baik hatiku dan pendapat orang-orang yang dekat denganku bilang IYA) wkwkw yah inilah Christian waktu itu...


Kemarahan yang Membahagiakan

        Salah satu hal besar yang jadi pertimbanganku meski sudah yakin mau pergi adalah memilih pergi dengan siapa. Meskipun sebenarnya aku sudah cukup yakin pergi bareng Komunitas Emmanuel, tapi gak ada salahnya kan cari tahu pilihan lain? 

        Salah satu hal yang jadi pertimbanganku adalah hampir semua grup yang akan ke WYD yang harganya masih mungkin aku perjuangkan pulang tanggal 8 Agustus. Kenapa? Buat yang belum tahu, aku tergabung dalam Ordo Dominikan sebagai Dominikan Awam dan tanggal itu bagi kami adalah Hari Raya St Dominikus, pendiri ordo. Pulang tanggal 8 berarti ada kemungkinan aku tidak bisa misa. Sebenarnya hal ini gak berat-berat amat, tapi bagiku saat itu pertimbangan ini adalah usaha kecil dariku untuk jadi dominikan yang baik sekaligus cintaku pada ordo dan St Dominikus *ciee. (Lihatlah betapa farisinya aku saat itu, buat dosa gak banyak pikir, tapi gak bisa misa untuk ikut WYD yang literally kegiatan positif aja pikir panjang, hadeuuhh wkwkwk).

        Tentang ini, aku banyak minta pendapat saudara seordo dan sebenarnya kebanyakan dari mereka kasih jawaban yang bijak. Tapi ada satu hal yang bikin aku kecewa banget, salah satu saudara (justru salah satu yang dekat denganku) memberikan jawaban yang bukan hanya tidak menjawab pertanyaanku tapi menyinggung. Karena itu datang dari seseorang yang dekat, damage-nya lebih besar dan membuat seribu jawaban baik lainnya seakan gak pernah ada. 

        Pertengkaran itu membuatku super marah dan memutuskan "persetan! Gak ada dominikan-dominikanan, mau misa gak misa terserah, AKU MAU PERGI!" Detik itu, "berkat" kemarahan itu, aku yang awalnya banyak pikir langsung kontak Ce Christine "aku mau daftar!" Mungkin sebuah pengalaman tidak menyenangkan, tapi mendorongku yang kebanyakan pikir ini untuk "bangkit dan pergi dengan segera" meskipun didorong amarah untuk segera bilang "IYA" dan menjalani misi ini. "GASS!"


Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...