Pameran adalah saat dimana barang, dokumen, atau apapun yang dianggap penting, menarik atau bersejarah dipamerkan. Begitupulalah yang dilakukan oleh Paroki yang berada di daerah Dukuh Kupang ini. Untuk merayakan HUT Paroki, paroki ini mengadakan pameran tentang orang yang tak lama ini telah dikanonisasikan menjadi seorang Kudus yaitu Paus Santo Yohanes Paulus II dan Paus Santo Yohanes XXIII. Dan, dalam rangka HUT Blog ini :) admin juga akan menceritkannya kepada kalian yaitu sebagai berikut.
Pameran dimulai dari pintu barat gereja yang memamerkan profil keluarga serta masa kecil Paus Yohanes Paulus atau yang pada masa itu dikenal dengan Karol Josef Wojtyla atau Lolek. Ia lahir pada jaman perang. Karol lahir di Wadowice, Polandia. Karol adalah seorang olahragawan dan seorang aktor. Ia adalah anak yang cukup cerdas di kelasnya meskipun peperangan sedang berkecamuk.
Kematian demi kematian melanda keluarganya. Ditambah lagi dengan komunisme yang masuk ke Polandia. Pada masa seperti itu, ia menerima panggilan Tuhan yaitu menjadi seorang pastor yang pada saat itu adalah ilegal. Setelah menjalani panggilannya ia pun diangkat menjadi Uskup Krakow. Setelah menjadi Uskup ia diangkat menjadi Kardinal dan pada tahun 1978 ia diangkat menjadi Paus menggantikan Paus Yohanes Paulus I.
Ia menjadi Paus yang sangat terbuka. Ia pun masih sempat berolahraga pada saat menjabat menjadi Paus. Tetapi, ada beberapa orang yang tidak suka kepadanya karena berbagai sebab bahkan pada tanggal 13 Mei 1981 Pria berkebangsaan Turki yang bernama Mehmet Ali Agca menembakkan 2 peluru ada bagian dada Paus. Dan pada tanggal 12 Mei 1982 ia hampir ditikam oleh mantan pastor yang mengkhianati imannya. Semua itu dijalaninya dan ia anggap sebagai hasil dari pertolongan Bunda Maria.
Ia mengadakan Kunjungan ke berbagai negara termasuk Indonesia. Ia pun selalu melakukan kebiasaan unik yang bermakna yaitu mencium tanah negara yang didatanginya. Ia menganggap semua tanah adalah Suci. Pada saat ia datang ke Indonesia, ia juga sempat memberikan Rosario kepada Ibu negara.
Di akhir hayatnya, ia tampil sangat sederhana untuk seorang penting dunia. Hari itu merupakan hari kedukaan bagi dunia karema sang juru damai telah tiada. Ia dimasukkan kedlam peti kayu sederhana . Banyak orang datang pada saat itu dan dari berbagai agama.
Berikut Adalah Foto Lengkapnya:
Add caption |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar